SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Ratusan Siswi SMPN 1 Cilacap Ikuti Skrining Anemia Dari Puskesmas

Satria Galih Saputra - 11 January 2023 | 13:01 - Dibaca 1.79k kali
Peristiwa Daerah Ratusan Siswi SMPN 1 Cilacap Ikuti Skrining Anemia Dari Puskesmas
Sejumlah Siswi SMPN 1 Cilacap saat Mengikuti Skrining Anemia di Sekolah (Foto: Satria/suaraindonesia.co.id)

CILACAP - Sebanyak 172 siswi kelas 1 SMPN 1 Cilacap, Jawa Tengah mengikuti skrining anemia remaja putri (Rematri) yang diselenggarakan Dinas Kesehatan melalui UPTD Puskesmas Cilacap Selatan 1, Rabu (11/1/2023). 

Skrining anemia remaja putri (Rematri) diketahui merupakan program dari Dirjen Kesmas Kementerian Kesehatan dalam rangka pemenuhan cakupan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan terkait pelayanan kesehatan pada anak usia pendidikan dasar. 

"Tujuan skrining anemia ini untuk mendeteksi anak-anak yang mungkin mengalami anemia atau kurang darah. Masing-masing anak di cek HB nya oleh petugas dari Puskesmas," ungkap Pembina Palang Merah Remaja (PMR) SMPN 1 Cilacap, Tri Nurmasakti. 

Tri menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut juga berkaitan dengan pembelajaran anak di sekolah. 

"Kalau anak tersebut mengalami anemia, namun tidak terdeteksi sejak dini, nantinya akan berdampak terhadap anak, daya pikirnya menjadi lemah sehingga tidak konsentrasi dalam mengikuti pelajaran di sekolah," katanya. 

Sehingga, menurutnya, skrining anemia yang dilakukan sangatlah penting untuk mencegah anemia pada anak, khususnya remaja putri. 

"Jadi ini sangat penting untuk mencegah anemia pada anak dan ada tindaklanjut apabila ada anak yang terkena anemia dengan pemberian tablet tambah darah (TTD) oleh pihak Puskesmas," ujar Tri. 

Diharapkan melalui kegiatan tersebut, para siswi di SMPN 1 Cilacap tidak ada yang terkena anemia atau kurang darah. 

"Mudah-mudahan anak-anak, khususnya siswa perempuan disini sehat semuanya, tidak ada yang terkena anemia sehingga bisa konsentrasi dalam belajar di sekolah," ucapnya. 

Sementara itu, dr. Galuh Mergiana dari UPTD Puskesmas Cilacap Selatan 1 menyebut, bahwa remaja putri sangat rentan dan beresiko tinggi terkena anemia atau kurang darah. 

"Anak-anak ini sangat rentan dan beresiko tinggi terkena anemia atau kurang darah, makanya kami dari Puskesmas melakukan skrining anemia agar mengetahui anak tersebut kekurangan darah atau tidak, kalau kekurangan darah akan merasa lemas dan lunglai, sehingga kita lakukan upaya pencegahan melalui skrining ini," jelasnya. 

Dari hasil skrining anemia tersebut, terdapat sejumlah siswi mengalami anemia atau kurang darah. 

"Ada beberapa anak yang kurang darah dan kami juga sudah memberikan tablet tambah darah (TTD) untuk mereka. Tapi mayoritas bagus, tergantung dari gizi masing-masing," katanya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Satria Galih Saputra
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya