SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Polisi Ungkap Kematian Bos Salon Kecantikan yang Tewas di Kamar Hotel Ijen View Bondowoso, Ternyata Dibunuh Suami Sendiri

Bahrullah - 10 November 2023 | 14:11 - Dibaca 4.15k kali
News Polisi Ungkap Kematian Bos Salon Kecantikan yang Tewas di Kamar Hotel Ijen View Bondowoso, Ternyata Dibunuh Suami Sendiri
AKP Joko Susanto Kasat Reskrim Polres Bondowoso (Tengah) bersama jajaranya saat menunjukan barang bukti (Foto: Humas/Polres Bondowoso)

BONDOWOSO, Suaraindonesia.co.id- Penyebab kematian Imelda Yunia Fransiska, bos salon kecantikan yang tewas saat ngamar di Hotel Ijen View Bondowoso, mulai terungkap. Ini setelah polisi membongkar makamnya untuk dilakukan otopsi, Selasa 24 Oktober 2023 lalu.

Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto, melalui Kasat Reskrim AKP Joko Susanto mengungkapkan, kematian Imelda Yunia Fransiska (31) warga Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer ini, ternyata tewas dibunuh oleh Fauzi, suaminya sendiri yang diduga sebelumnya dianiaya di Hotel Ijen View, Jalan Kis Mangunsarkoro Nomor 888, Tamansari, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

"Kami belum tahu pasti apa penyebab kematian Imelda, dan (apa motif) suaminya tega menghabisi nyawa istrinya sendiri," kata Joko Purnomo melalui rilis resmi di Polres Bondowoso, Jumat (10/11/2023).

Lebih lanjut, Joko menerangkan, Fauzi sempat menyembunyikan misteri kematian istrinya. Kepada polisi, tersangka mengaku jika istrinya meninggal di rumahnya, bukan tewas di kamar hotel.

Dia menerangkan, bos salon kecantikan di Kecamatan Pujer yang meninggal di dalam kamar Hotel Ijen View Kecamatan/Kabupaten Bondowoso dengan nomor kamar 301 pada Sabtu 21 Oktober 2023 Jam 23.00 WIB. Korban dimakamkan keesokan harinya, Minggu 22 Oktober 2023.

Pada Selasa 24 Oktober 2023, polisi membongkar kuburan Imelda untuk dilakukan otopsi di RSUD dr. Koesnadi. Ini setelah ada laporan resmi dari orang tua kandungnya H. Nanang.

"Setelah dilakukan otopsi, ternyata ditemukan tanda-tanda pada tubuh jenazah diduga terjadi tindak pidana kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga yang dilakukan di kamar hotel, sehingg menyebabkan kematian korban Imelda yang dilakukan oleh suaminya sendiri," ungkapnya.

Joko memaparkan, sebelum korban meninggal, pada Sabtu 21 Oktober 2023, korban menjemput Bu Dodik, bibinya, di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer. Kemudian, dibawa ke Desa Sukowiryo, Kecamatan Bondowoso.

Bibi korban dijemput dengan maksud untuk menitipkan anak-anaknya di rumahnya Sukowiryo.

"Selanjutnya tersangka Fauzi bersama korban Imelda memboking kamar Hotel Ijen View nomor 301. Di kamar hotel, korban bersama tersangka sempat berfoto selfie dan selanjutnya tersangka memberikan narkotika jenis Inex kepada korban," imbuhnya.

Atas perbuatannya, tersangka Fauzi diancam dengan Pasal 44 ayat (3) UU Nonor 23 Tahun 2004 dan atau pasal 338 KUHP sub Pasal 351 ayat (3) KUHP sub Pasal 359 KUHP.

Diketahui, ternyata kematian Imelda Yunia Fransiska yang tewas saat ngamar di Hotel Ijen View tewas ditangan suaminya sendiri. Hal itu hampir sama dengan laporan Polres Bondowoso kepada Polda Jawa Timur yang bocor ke publik beberapa hari yang lalu paska dilakukan otopsi di RSUD dr. Koesnadi Bondowoso.

Diberitakan sebelumnya, laporan yang diduga berasal dari internal kepolisian tentang kematian seorang perempuan di Hotel Ijen View, Kelurahan Tamansari, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, bocor. Laporan itu pun beredar di media sosial.

Dalam isi laporan tersebut, salah satunya menerangkan Fauzi warga Desa Sukowiryo, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, suami perempuan yang meninggal di hotel, telah ditetapkan menjadi tersangka.

Selain itu, juga menyebutkan hasil otopsi jenazah Imelda di instalasi kamar jenazah RSUD dr. Koesnadi Bondowoso, Selasa 24 Oktober 2023. Hasil otopsi itu ditemukan indikasi kekerasan pada jenazah korban.

Di antaranya, terdapat memar di dahi korban, memar di dada kanan, di atas puting kanan korban, terdapat luka lecet di perut kanan bawah, serta pendarahan di bawah kuku jari manis kiri dan beberapa bagian lain. Termasuk di dubur dan kelamin korban.

Kala itu, suaraindonesia.co.id telah mencoba mengonfirmasi Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto. Namun, pihaknya enggan menjawab dan meminta wartawan menanyakan hal itu ke bawahannya. "Langsung ke Kasat Reskrim aja, yo Cak," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Bondowoso AKP Joko Santoso juga tak merespons upaya konfirmasi itu. Dia terkesan memilih tutup mulut.

Sedangkan KBO Reskrim Polres Bondowoso, Ipda Nurudin, sempat membantah. Katanya, laporan tersebut bukan milik kepolisian. "Gak betul (laporan kepolisian, Red). Karena belum rilis," ujarnya.

Sedangkan pihak Hotel Ijen View juga menutup rapat-rapat informasi tersebut ke wartawan.

Padahal, sejumlah awak media sempat sudah menemui pihak hotel.

“Mohon maaf, kami sudah sepakat untuk satu suara dengan Polres Bondowoso. Jadi, setiap informasi langsung diarahkan ke Polres Bondowoso,” terang salah seorang petugas hotel yang namanya enggan disebut. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya