SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Cerita Sukses Kader GP Ansor Botolinggo Bondowoso, Ternak Kambing di Tengah Pandemi

Bahrullah - 09 December 2021 | 23:12 - Dibaca 187 kali
Features Cerita Sukses Kader GP Ansor Botolinggo Bondowoso, Ternak Kambing di Tengah Pandemi
Foto Istimewa

BONDOWOSO - Matan Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Botolinggo, Kabupaten Jawa Timur, di tengah pandemi menjalani usaha ternak kambing.

Tak tanggung tanggung hasilnya dari beternak mampu membiayai kegiatan organisasi sampai kepengurusan selesai.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri, mantan Ketua PAC GP Ansor Botolinggo pada media, Kamis (9/12/2021).

Syaiful Bahri bercerita, PAC Ansor Botolinggo memulai beternak kambing sudah sejak tahun 2017.

" Waktu itu usaha ternak kambing ini kami jalani bersama pengurus yang lain," ujarnya.

Laki-laki yang memiliki Dua Orang Putra ini mengungkapkan, usaha ternak kambing dijalani pengurus Ansor Botolinggo berawal dari hasrat dan keinginan pengurus agar organisasi mandiri dan tidak perlu repot-repot mencari dana untuk membiayai kegiatan organisasi.

" Motivasi kami dulu berternak untuk memajukan organisasi, terutama kemandirian organisasi, dan kemandirian kader," imbuhnya.

Dia menuturkan, saat pertama kali memulai kegiatan beternak, berjumlah 25 ekor kambing. Setiap satu orang pengurus dipercayai untuk memelihara 1 ekor dengan sistem bagi hasil. Maski Pandemi di tahun ini tidak membuat patah semangat anggota PAC GP Ansor Botolinggo.

" Perjanjiannya, jika kambing itu beranak dua ekor maka yang satu ekor untuk organisasi," imbuhnya.

Laki- laki tahun kelahiran 1990 ini membeberkan, setelah dua tahun berjalan total jumlah kambing semakin bertambah, dari 25 ekor beranak pinak menjadi 80 ekor kambing.

Dari hasil ternak kambing itu, Ansor Botolinggo dapat membiayai kebutuhan operasional organisasi.

" Seperti menyewa rumah untuk kantor organisasi, membeli seragam pengurus, membeli orari 8 buah, dan membiayai kegiatan-kegiatan organisasi," imbuhnya.

Jika ada kegiatan GP Ansor Botolinggo tinggal menjual kambing yang sudah ada, sementara jumlah menyesuaikan biaya yang dibutuhkan organisasi.

Katanya, untuk awal mula pendanaan berasal dari iuran pengurus yang bersumber dari honorarium saat itu ketika menjadi PPK dan PPS Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bondowoso pada tahun 2019.

" Kebetulan pengurus-pengurus waktu itu menjadi petugas pelaksana Pilkada, tiap bulan iuran Rp 100 ribu yang hasilnya dibelikan kambing," tuturnya.

Dia mengaku, selama ini terkendala modal untuk mengembangkan usaha ternak kambing tersebut menjadi lebih besar lagi.

Terkait modal pengembangan usaha, sebenarnya ia berharap ada support dari pemerintah untuk mengembangkan program peternakan.

" Usaha ternak kambing sampai saat ini terus berjalan, meski sudah berganti kepengurusan," ujarnya.

Dia berharap, kader muda GP Ansor Botolinggo terus berupaya mengembangkan peternakan itu, agar supaya Ansor benar-benar memiliki kemandirian ekonomi.

" Kami menganggap beternak kambing itu sunnah, sebab dulu gisti Nabi Muhammad SAW, juga beternak kambing," ujarnya.

Menurutnya, dengan konsisten mengelola peternakan ini akan membantu memulihkan ekonomi yang sempat lesu akibat adanya Pandemi Covid-19.

Pihaknya menghimbau pada masyarakat, terutama kepada kader dan warga nahdliyin untuk tidak mudah putus asa ditengah pandemi ini.

" Kami selalu mengajak masyarakat untuk menciptakan ekonomi kreatif, terutama dengan ternak, ini akan membantu untuk mewujudkan kemandirian ekonomi," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya