SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Bahayakan Nyawa Orang Lain, ODGJ Bondowoso Dipasung di Rumahnya

Bahrullah - 30 October 2020 | 21:10 - Dibaca 3.03k kali
Peristiwa Daerah Bahayakan Nyawa Orang Lain, ODGJ Bondowoso Dipasung di Rumahnya
Pasien ODGJ yang Dipasung di Rumahnya (foto Istimewa)


BONDOWOSO- Suadi, pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), warga kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, tidak diizinkan oleh keluarganya untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bondowoso, karena dikhawatirkan membahayakan bagi orang lain.

Pendamping Kementerian Sosial (Kemensos) Kecamatan Curahdami, telah berupaya mendatangi ODGJ itu untuk dibawa ke RSJ, tapi karena tidak dapat izin, sehingga terpaksa membiarkannya mendapatkan pengasuhan berbasis keluarga.

Kurwati, Kakak Suadi yang mengalami ODGJ, meminta kepada tim pendamping agar saudaranya tetap dipasung, sebab kalau dilepaskan dikhawatirkan akan membahayakan orang lain.

Dia, mengaku hampir dibunuh oleh saudaranya yang mengalami ODGJ.

". Saya saja hampir dibunuh. Dia sudah berulang kali dikirim ke RSJ, tapi selalu berhasil kabur," terang Kurwati, Kakak Suadi, Jumat (30/10/2020).

Sementara, Muzayanah, Pendamping Pasung Kemensos Kabupaten Bondowoso, mengaku bahwa keluarga keluarga ODGJ tersebut melarang siapapun membawanya untuk dirawat.

" Walau dilarang oleh keluarganya, kami dengan stakeholder terkait seperti RSUD dr. Koesnadi dan programmer jiwa tidak lantas meninggalkan OGDJ begitu saja," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, upaya perawatan dan pengasuhan untuk menjamin kelangsungan hidupnya tetap diberikan melalui pengasuhan berbasis keluarga.

"Saya sudah tangani ODGJ ini sejak 2017. Sejak awal, memang dia tidak diizinkan untuk dilepas dari pasung oleh keluarganya. Tapi pelayanan alternatif tetap kita berikan melalui pengasuhan berbasis keluarga," ungkap Muza saat mengunjungi ODGJ Suadi bersama Muspika Curahdami dan TKSK setempat.


Dia mengungkapkan, sejak tahun 2017, Pria paruh baya itu telah mendapatkan pelayanan perawatan intensif di rumah (Home care) oleh tim medis dari RSUD Bondowoso.

Katanya, setiap 2 bulan sekali tim medis melakukan serangkaian perawatan semacam penyuntikan. Hingga kini pelayanan itu tetap dilakukan.

Selain itu, lanjut dia, bantuan berupa makanan juga telah diberikan sebanyak 4 kali dalam setahun. Baik itu dari dana yang berasal dari Kementerian, maupun Pemerintah Daerah.

Kata dia, ada pun sejumlah bantuan yang diberikan berupa makanan pokok seperti beras, susu, madu dan lain-lain.

"Bantuan permakanannya juga tetap kita berikan hingga kini," imbuhnya.

Disisi lain, pihaknya menyayangkan adanya video ODGJ Suadi beredar luas di media sosial. Menurutnya, perbuatan itu tidak dibolehkan, karena setiap ODGJ mempunyai hak privasi. 

"Sangat disayangkan sekali hingga ada yang mengambil video seperti itu. Apalagi wajahnya tidak disensor," sesalnya.

Pihaknya berharap, kejadian itu tidak terulang kembali.

Bersama stakeholder terkait, pihaknya kemudian berkomitmen untuk terus melakukan upaya penyembuhan dengan memberikan perawatan secara berkala.

"Mudah-mudahan dengan diberikannya perawatan dan pengasuhan suatu saat dia bisa pulih," pungkasnya.

Suadi, pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), warga kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, tidak diizinkan oleh keluarganya untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bondowoso, karena dikhawatirkan membahayakan bagi orang lain.

Pendamping Kementerian Sosial (Kemensos) Kecamatan Curahdami, telah berupaya mendatangi ODGJ itu untuk dibawa ke RSJ, tapi karena tidak dapat izin, sehingga terpaksa membiarkannya mendapatkan pengasuhan berbasis keluarga.

Kurwati, Kakak Suadi yang mengalami ODGJ, meminta kepada tim pendamping agar saudaranya tetap dipasung, sebab kalau dilepaskan dikhawatirkan akan membahayakan orang lain.

Dia, mengaku hampir dibunuh oleh saudaranya yang mengalami ODGJ.

" Saya saja hampir dibunuh. Dia sudah berulang kali dikirim ke RSJ, tapi selalu berhasil kabur," terang Kurwati, Kakak Suadi, Jumat (30/10/2020).

Sementara, Muzayanah, Pendamping Pasung Kemensos Kabupaten Bondowoso, mengaku bahwa keluarga keluarga ODGJ tersebut melarang siapapun membawanya untuk dirawat.

" Walau dilarang oleh keluarganya, kami dengan stakeholder terkait seperti RSUD dr. Koesnadi dan programmer jiwa tidak lantas meninggalkan OGDJ begitu saja," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, upaya perawatan dan pengasuhan untuk menjamin kelangsungan hidupnya tetap diberikan melalui pengasuhan berbasis keluarga.

"Saya sudah tangani ODGJ ini sejak 2017. Sejak awal, memang dia tidak diizinkan untuk dilepas dari pasung oleh keluarganya. Tapi pelayanan alternatif tetap kita berikan melalui pengasuhan berbasis keluarga," ungkap Muza saat mengunjungi ODGJ Suadi bersama Muspika Curahdami dan TKSK setempat.

Dia mengungkapkan, sejak tahun 2017, Pria paruh baya itu telah mendapatkan pelayanan perawatan intensif di rumah (Home care) oleh tim medis dari RSUD Bondowoso.

Katanya, setiap 2 bulan sekali tim medis melakukan serangkaian perawatan semacam penyuntikan. Hingga kini pelayanan itu tetap dilakukan.

Selain itu, lanjut dia, bantuan berupa makanan juga telah diberikan sebanyak 4 kali dalam setahun. Baik itu dari dana yang berasal dari Kementerian, maupun Pemerintah Daerah.

Kata dia, ada pun sejumlah bantuan yang diberikan berupa makanan pokok seperti beras, susu, madu dan lain-lain.

"Bantuan permakanannya juga tetap kita berikan hingga kini," imbuhnya.

Disisi lain, pihaknya menyayangkan adanya video ODGJ Suadi beredar luas di media sosial. Menurutnya, perbuatan itu tidak dibolehkan, karena setiap ODGJ mempunyai hak privasi. 

"Sangat disayangkan sekali hingga ada yang mengambil video seperti itu. Apalagi wajahnya tidak disensor," sesalnya.


Bersama stakeholder terkait, Pihaknya berharap, kejadian itu tidak terulang kembali.

Pihaknya kemudian berkomitmen untuk terus melakukan upaya penyembuhan dengan memberikan perawatan secara berkala.

"Mudah-mudahan dengan diberikannya perawatan dan pengasuhan suatu saat dia bisa pulih," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya