SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Resmikan Ponpes Kasepuhan Assunniyyah Kencong Jember, Ini Pesan Gubernur Khofifah

Bahrullah - 25 June 2022 | 20:06 - Dibaca 1.79k kali
Peristiwa Daerah Resmikan Ponpes Kasepuhan Assunniyyah Kencong Jember, Ini Pesan Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah Indar Parawansa tanda tangan prasasti peresmian pondok pesantren kasepuhan Assunniyyah Kencong (Foto Istimewa)


JEMBER - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember Hendy Siswanto meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Ponpes Kasepuhan Assunniyyah di Dusun Pondokwaluh, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

Gubernur Khofifah menyampaikan, Pesantren Kasepuhan As-Sunniyah ini sebagai penanda bahwa kasepuhan menjadi terminologi yang sangat memuliakan orang tua, karena para sesepuh memang patut digugu dan ditiru, serta dimuliakan.

 "Kita harus banyak belajar adab, akhlak dan kearifan dari para sesepuh," kata Khofifah saat memberi sambutan, Sabtu (25/6/2022).

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah mengatakan, para lanjut usia adalah mereka yang panjang usianya dan baik pula amalnya. Sehingga dengan adanya pondok kasepuhan ini juga menginspirasi generasi muda agar hormat yang tua, khususnya pada yang sepuh.

"Sebaliknya juga yang sudah usianya sepuh lebih mampu mendidik yang muda, agar mereka terus belajar baik adab dan ilmu," imbuhnya.

Sementara, Bupati Jember Hendy Siswanto juga berpesan agar bersama-sama menghormati para orang tua siapapun di dunia ini.

“Selamat memperingati Hari Lanjut Usia Nasional yang ke-26. Ini satu wujud bakti kita. Siapa pun orang tua adalah orang tua kita dan harus kita hormati bersama-sama,” tegas Bupati Jember, Hendy Siswanto mengawali sambutan, dikutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu 25 Juni 2022. 

Hendy menegaskan, bahwa pihaknya akan mendukung seluruh kegiatan yang ada di Ponpes Kasepuhan As-Sunniyah itu.

 “Dengan adanya pondok Kasepuhan ini, mengingatkan kita semua bahwa namanya Kasepuhan itu sunnatullah, lansia itu sunnatullah. Kita semua ikut sistem, akan menuju ke sana. Tentunya wajib untuk kita semua mendukung kegiatan orang tua kita karena pada gilirannya nanti kita juga akan di posisi mereka,” katanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Kasepuhan As-Sunniyah Kencong, Jember, KH Ahmad Sadid Jauhari berharap ponpes ini mampu menjadi tempat untuk memuliakan para lansia dan tempat bagi mereka yang ingin belajar mendalami ilmu agama. 

“ Kami rawat lansia dari golongan tidak mampu dan kami bantu untuk kehidupan sehari-harinya. Selain itu, biasanya ada orang tua yang belum bisa ngaji atau salat itu malu belajar karena sudah terlanjur tua. Jadi kalau kumpul dengan sesama orang tua, semoga mereka tidak malu lagi. Ini harapan kita,” terang KH Ahmad Sadid Jauhari.

Di lain pihak, Prof. Dr KH. Abd Halim Soebahar, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur, menjelaskan, bahwa latar belakang didirikannya Pondok Kasepuhan Assunniyyah berawal dari diskusi terbatas antara Ibu Gubernur Jawa Timur dengan pengasuh Pesantren Assunniyyah, Bupati Jember dan LPPD Jatim ketika kunjungan kerja ke Pondok.

"Banyak tema yang dibahas dalam diskusi tersebut, di antara tema yang didiskusikan adalah tentang Perintisan Pesantren Khusus untuk Para Lanjut Usia," imbuhnya.

Kebetulan, lanjut Prof Halim, pengasuh Assunniyyah KH. Ahmad Sadid Jauhari waktu itu menyampaikan memiliki keyakinan untuk mewujudkan rencana tersebut dan sudah banyak calon santri sepuh yang mendaftar.

"Diskusi akhirnya berlanjut pada langkah nyata kunjungan ke area tempat pesantren yang dirintis dan pada akhirnya terwujud seperti pada saat ini yang telah diresmikan oleh Gubernur Khofifah," imbuhnya.

Tokoh pendidikan agama Islam Jatim itu menerangkan, jumlah asrama Pondok Assunniyyah terdapat ada 20 kamar yang didesain untuk santri sepuh, dengan jumlah santri sepuh yang ada sudah 24 orang santri.

Setiap kamar terdiri dari ranjang, dapur dan kamar mandi, 4 di antaranya diisi 2 ranjang, 1 dapur, 1 kamar mandi. Sedangkan tempat ibadah berupa Masjid juga sudah tersedia di depan asrama, yakni Masjid Miftahul Huda. Di pesantren ini juga terdapat kantor berukuran 8 kali 5 Meter

" Ke depan di pesantren ini akan ada pengajian rutinan, tahsin Al-Qur'an, pengajian kitab Risalatul Muawanah, dan Aqidatul Awam," jelasnya.

Ketua LPPD Provinsi Jatim yang juga guru besar UIN KHAS Jember itu memberikan pandangan bahwa, berdirinya Pondok Pesantren Kasepuhan Assunniyyah itu sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

" Pendirian pesantren itu juga sudah sesuai Peraturan Menteri Agama RI Nomor 30 Tahun 2020 dan 31 Tahun 2020, pesantren disebut pesantren jika memiliki 5 elemen, yakni kiai, santri, musholla atau masjid, pengajian kitab dan pondok," terangnya.***

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya