SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Gedung PAUD di Bondowoso Rusak Parah, Siswanya Belajar Terkatung-Katung

Bahrullah - 03 January 2022 | 15:01 - Dibaca 301 kali
Pendidikan Gedung PAUD di Bondowoso Rusak Parah, Siswanya Belajar Terkatung-Katung
Tampak dari depan bangunan lembaga PAUD Islamiyah Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, yang kondisinya rusak parah (Foto: Kepala Sekolah/ Abdul Latif)

BONDOWOSO - Pembangunan untuk sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bondowoso, khususnya di era kepemimpinan SABAR (Salwa-Irwan Bachtiar) masih belum sepenuhnya merata dan dirasakan oleh masyarakat pinggiran.

Padahal pasangan KH Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar Rahmat saat berkampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) silam dalam janji politiknya mau mebangan Bondowoso dari pinggiran. Namun kenyataannya janji program pembangunan itu belum sepenuhnya masih dirasakan oleh masyarakat pinggiran.

Bukti itu sangat nyata atas beredarnya foto di madia sosial whashap tentang salah satu banguna gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang kondisinya rusak parah, tidak beratap, dan sudah tidak bisa dijadikan tempat untuk proses belajar mengajar.


Foto gedung PAUD yang sangat tidak layak ditempati itu diunggah oleh akun whatsapp bernama Abdul Latif Kepala Sekolah PAUD Islamiyah. Letak Gedung PAUD itu berada di Dusun Karang Tengah, Desa Sumber Tengah, Kecamatan Binakal, Bondowoso, Jawa Timur.

Dalam foto tersebut, tertulis sebuah kalimat keluh kesah. 'Nasib Anak Paud yang belajarnya sering numpang di Mushola, terkadang di halaman rumah tetangga karena gedung yang biasa ditempati belar sudah tidak layak untuk ditempati sejak tiga tahun lalu.

" Kemana sosok yang saat ini memikirkan nasib pendidikan ? Tolong tunjukan kami dimana dan kepada siapa kami akan menjulurkan tangan pergi mengemis demi anak didik kami," keluh Abdul Latif Kepala PAUD Islamiyah Sumber Tengah, Senin (3/1/2022).

Lebih lanjut, Abdul Latif, mengatakan , kondisi gedung PAUD itu butuh kepedulian pemerintah untuk menyelesaikan salah satu persoalan inflastruk pendidikan. Sebab lembagai ini menjadi embrio peserta didik sebagai syarat untuk melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya.

" Sekarang untuk masuk ke sekolah dasar harus masuk pendidikan anak usia dini atau TK dulu," imbuhnya.

Lembaga yang mempunyai 39 siswa itu kata Latif, sudah pernah mengajukan program ke Provinsi Jawa Timur, namun masih belum berhasil.

Latif juga mengaku sudah pernah mengajukan ke Pemerintah Desa Sumber Tengah, namun juga masih belum dapat dibangun.

Latif menduga, gedung PAUDnya belum bisa dibangun dengan APBDes Sumber Tengah, karena masih kalah voting terhadap program prioritas yang lainnya, sebab soal pembangunan di desa itu memang menjadikan kewenangan desa.

" Kami berharap ini ada perhatian pemerintah. Kondisinya memang gedung PAUD ini sudah tidak layak dipakai," ujarnya.

Sementara, Ida alias Bu Habibi (27 th) wali siswa PAUD Islamiyah Sumbe Tengah, menambahkan, bahwa sudah selama 3 Tahun lebih anak yang tengah belajar sudah tidak berada di ruang kelas tersebut. Melainkan berada di Mushola terdekat.

"Sudah lama mas, anak saya kalau sekolah di Musholanya itu, kadang di rumah pak Kepala Sekolahnya," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ida menjelaskan anaknya yang belajar di Mushola sudah hampir dua tahun lebih, hingga saat ini belum ada perbaikan sama sekali.

Dia berharap, pada pemerintah ada bantuan rehab gedung paud tersebut agar layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar.

" Inginnya sih segera diperbaiki, karena selama ini numpang di Musola. Disana terus kan enak juga numpang terus," katanya.

Selaku wali murid, Ida mengaku, belajar mengajar di Paud tersebut dirasa kurang efektif sebab dilakukan di Mushola, kadang dirumah tetangga. Dan siswanya pun menjadi satu baik yang Kelas Nol kecil maupun kelas Nol besar.

"Bukan hanya saya, semua wali murid keluhannya sama. Apalagi ada 39 siswa, pasti kurang efektif," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya