SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Pesulap Merah 'Diserang' Pengikut Gus Samsudin saat Datang ke Padepokan Nur Dzat Sejati, Begini Kronologinya

Erick Asrillah Pratama - 08 August 2022 | 11:08 - Dibaca 149 kali
Hiburan Pesulap Merah 'Diserang' Pengikut Gus Samsudin saat Datang ke Padepokan Nur Dzat Sejati, Begini Kronologinya
Pesulap merah diduga diserang pengikut Gus Samsudin di kawasan padepokan Nur Dzat Sejati (Foto Istimewa)

SUARA INDONESIA - Belakangan ini ramai diperbincangkan perseteruan Magician pesulap merah dan dukun berkedok tokoh agama.

Pesulap merah selama ini dikenal sering membongkar rahasia praktik perdukunan, Marcel sendiri pemilik channel Youtube 'Marcel Radhival', dikutip, Minggu (7/8/2022).

Seperti diketahui, pemilik channel Youtube Pesulap Merah memiliki nama lengkap Marcel Radhival yang beberapa waktu terakhir sempat menggegerkan jagat maya, lantaran berhasil menjadi faktor penyebab padepokan Gus Samsudin di Blitar ditutup.

Penyerangan itu terjadi berawal dari Marcel mendatangi padepokan dan meminta pembuktian kesaktian dari Gus Samsudin dengan undangan terbuka yang terdapat pada channel Youtube Gus Samsudin.

Saat di padepokan, Marcel dan tim diminta satpam untuk menunggu Gus Samsudin keluar agar menemuinya.

Dirinya menunggu Gus Samsudin hingga lama sekali, bahkan pihak dari Gus Samsudin berdalih masih mengobati pasien.

Beberapa saat kemudian, ternyata bukannya Gus Samsudin yang keluar terlebih dahulu, justru pengacaranya yang datang dan menemui pesulap merah.

Bahkan sempat terjadi cekcok antara pengacara Gus Samsudin dengan pesulap merah Marcel, sehingga memicu Kepala Desa setempat datang dan menemui keduanya.

Pesulap merah Marcel dan tim diminta untuk menunjukkan KTP dengan alasan di daerahnya tamu wajib menunjukkan KTP, padahal jika dalam aturan, yang wajib menunjukkan KTP adalah tamu yang menginap selama 1 x 24 jam.

Tak lama setelahnya, sang Pesulap Merah ini tiba-tiba diserang oleh seseorang diduga sebagai pengikut Gus Samsudin, dan juga Kades yang tetap memaksa untuk meminta KTP Marcel dan Tim.

Hingga tak lama kemudian, Gus Samsudin datang dan akhirnya Marcel bersedia untuk memberikan KTP-nya yang juga difoto oleh Kades.

Gus Samsudin dan Pesulap Merah akhirnya berdiskusi dengan santai. Tetapi untuk membuktikan kesaktiannya, Gus Samsudin harus ada pasien yang bersedia diobati.

Namun sayang, hingga keduanya selesai berdiskusi, tidak ada pembuktian dari pihak Gus Samsudin.

Setelah diskusi berakhir dengan Gus Samsudin, pesulap merah bersama Tim langsung naik taksi online menuju ke stasiun.

Namun tiba-tiba mendapat info dari warga setempat jika terdapat 2 tim Marcel yang sedang naik motor ditangkap oleh warga setempat, alhasil kepanikan terjadi pada pesulap yang nyentrik itu.

Setelah sampai di stasiun, Marcel dan konsultan hukumnya memesan taksi online dengan tujuan Polres Kabupaten Blitar untuk meminta pendampingan penjemputan Tim pesulap merah yang ditangkap, karena ditakutkan akan terjadi kerusuhan kembali.

Pesulap merah pun didampingi pihak Polres Kab. Blitar menuju ke lokasi kantor desa dan bertemu Kades yang terdapat pada tempat kejadian tadi dan menyatakan bahwa tidak ada penangkapan tetapi hanya diintrogasi.

Kemudian pesulap merah dan Tim kembali ke Polres Kabupaten Blitar lalu dimintai keterangan sebagai saksi atas pengeroyokan yang diduga dilakukan pengikut Gus Samsudin.

Polisi meminta keterangan karena ada warga Blitar yang melaporkan bahwa pihak padepokan melakukan pengeroyokan terhadap Pesulap Merah.

Setelah mencatat semua keterangan, pihak Polres Kabupaten Blitar memproses dan sedang mencari tau siapa yang membuat rusuh di lokasi tersebut, karena menurut informasi kerusuhan terjadi di lokasi sekitar Padepokan.

Kemudian, pihak Polres bersedia mengantarkan dan mendampingi Tim ke penginapan agar tidak ada orang orang yang mengikuti atau bahkan mencelakai Marcel dan Tim.

(Erick/Rul)**

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Erick Asrillah Pratama
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya