SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Pemkab Bondowoso Serahkan Bantuan Insentif Guru Ngaji, Nilainya Bertambah

Bahrullah - 26 April 2022 | 23:04 - Dibaca 1.46k kali
Pemerintahan Pemkab Bondowoso Serahkan Bantuan Insentif Guru Ngaji, Nilainya Bertambah
Bantuan insentif itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bondowoso di Pringgitan Pendopo Kabupaten (Foto Istimewa)

BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso serahkan bantuan guru ngaji.

Bantuan insentif itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bondowoso di Pringgitan Pendopo Kabupaten Bondowoso, Selasa (26/4/2022).

KH Salwa Arifin Bupati Bondowoso menerangkan, terdapat peningkatan terhadap nominal bantuan insentif guru ngaji. Walaupun tidak diterima sekaligus oleh para guru ngaji di Bondowoso.

" Dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 1.750.000. Tak diterima sekaligus, pertama diterima Rp 1 juta. Di PAK nanti baru yang Rp 750 ribu akan diterima oleh guru ngaji," imbuhnya.

Bupati Salwa menegaskan, meski anggaran dalam kondisi defisit. Namun Pemkab Bondowoso akan terus berupaya untuk menaikkan insentif guru ngaji.

Menurut KH Salwa, pemerintah akan terus berupaya semaksimal mungkin memperhatikan nasib para guru ngaji, karena mereka telah Mendidik anak-anak dan generasi muda Bondowoso.

" Ini sudah maksimal bekerja bagaimana insentif bisa cair. Alhamdulillah, sekarang sudah cair," ujarnya.

Bupati Salwa berpesan agar para guru ngaji ke depan terus meningkatkan cara mengajar. Dengan menggunakan metode yang lebih praktis dan lebih baik.

"Ini kan memang belum ditata, metode yang dipakai tak sama. Sehingga ada yang cepat, ada yang agak lambat cari hasil ngajarnya," imbuhnya.

Ketua Persatuan Guru Ngaji se Kabupaten Bondowoso, Ahmad Nasir Arifi, mengapresiasi peningkatan insentif guru ngaji. Karena, ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap guru ngaji.

Kenaikan ini menepis isu rencana pengurangan insentif guru ngaji. Namun, memang saat isu tersebar disebutnya, guru ngaji memahami kondisi keuangan Bondowoso.

"Katanya siapa kalau di bawah tak seperti itu. Alhamdulillah, kondisi masyarakat, kondisi seperti ini tak hanya terjadi di Bondowoso," ujarnya.

Plt. Kepala Bagian Kesejahteraan (Kesra) Pemkab Bondowoso, Abdul Mufid, mengatakan, total jumlah penerima tahun 2022 ini, sama dengan tahun sebelumnya yakni 5.865 orang serta 200 diantaranya merupakan guru minggu (guru pengajar non muslim). 

Namun, memang ada beberapa yang setelah divalidasi, penerimanya telah meninggal dunia. Maka dari itu, penerima tersebut digantikan dengan guru ngaji lainnya.

"Jumlah penerimanya sama dengan tahun kemarin, tapi ada tambal sulam, seperti karena meninggal," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya