SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Program Agro Solution di Bondowoso dengan Pupuk Non Subsidi Buat Hasil Panen Meningkat

Bahrullah - 10 April 2021 | 18:04 - Dibaca 156 kali
Peristiwa Daerah Program Agro Solution di Bondowoso dengan Pupuk Non Subsidi Buat Hasil Panen Meningkat
Panen Raya Program Agro Solution dengan Pupuk Non Subsidi di Desa Bendoarum yang Diikuti oleh Dinas Pertanian Bondowoso, Beserta Produsen Pupuk dari PT Pupuk Kaltim (Foto: Bahrullah/Suaraindonesia)

BONDOWOSO - Program Agro Solution yang diterapkan oleh sejumlah petani di Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, dengan bertani modern menggunakan pupuk non subsidi ternyata membuat hasil panen meningkat signifikan dibandingkan panen musim sebelumnya.

Tak tanggung-tanggung, yang biasanya petani saat memanen hanya mendapatkan gabah 6 ton per hektar, kini dengan penggunaan pupuk non subsidi jenis Urea Granul dan NPK Pelangi melalui program agro solution petani saat panen bisa mendapatkan 9,3 ton gabah.

Program tersebut milik PT Pupuk Kaltim dan diselenggarakan oleh setiap distributor. Sementara untuk di Bendoarum total ada 10 hektar demplot, petaninya didampingi oleh CV Abdi Karya Mandiri (AKM).

Pendampingan dilakukan oleh distributor AKM yang dilakukan mulai pembibitan hingga produksi.

Tak hanya itu, distributor juga memfasilitasi pendanaan dengan perbankan atau dana pinjaman pribadi.

Sementara untuk di Desa Bendoarum diberikan pinjaman modal oleh distributor langsung. Tentu untuk teknik penanamannya didampingi oleh PPL Dinas Pertanian Bondowoso.

Panen kali ini adalah varietas atau jenis padi Logawa. Namun demikian, petani juga ada yang menggunakan padi berjenis hibrida Mapan P-05.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Fathor Rasi Ketua kelompok tani Tani Jaya 1E Desa Bendoarum usai melakukan panen raya, Sabtu (10/4/2021).

Lebih lanjut, Fathor mengatakan, dengan penggunaan pupuk tersebut ternyata hasil panen meningkat hingga 3 ton per hektar. 

"Biasanya sekitar 6 ton hasilnya kalau menggunakan pupuk subsidi, setelah kami coba menggunakan non subsidi ternyata hasilnya jadi 9,3 ton," ujarnya.


Dia menuturkan, yang dipanen saat ini varietas padinya Logawa. Kalau pakai hibrida, kemarin panen bisa 11,5 ton per hektar, meningkat hingga 5 ton per hektar.

Sementara sistem tanamnya kata dia, yaitu jajar legowo (Jarwo), jarak ke samping 20 40 yakni antara padi 20 cm kemudian 40 cm, selang seling. Sementara jarak jejer memanjang 10 cm.

"Kalau yang non subsidi baru kali ini. Dalam 10 hektar itu ada 37 petani. Kepemilikan lahannya bervariasi, ada yang 100, 200 meter. Ada juga yang 1 hektar," paparnya.

Menurutnya, setelah melihat hasil panen melimpah, banyak petani di desanya yang ingin ikut Program Agro Solution, meskipun harus menggunakan pupuk nonsubsidi.

 "Meski harga pupuk non subsidi mahal, tetapi hasil panennya meningkat," ibuhnya.

Adapun setiap satu hektar kata dia, penggunaan pupuknya 500 kg, dengan rincian NPK Pelangi 300 kg dan Urea Granul 200 kg.

 "Pemasangannya saat umur 15 hari dan 25 hari. Sebelum tanam juga ada pupuk dasar, yaitu pakai pupuk organik. Untuk varietas apa saja boleh, tergantung kondisi lahan," paparnya.

Ada beberapa alasan yang membuat Fathor beralih ke nonsubsidi. Pertama karena pupuk subsidi pemerintah dikurangi. Kemudian hasil panen jauh lebih melimpah. "Kami dapat pinjaman modal dari distributor, dan ini juga sudah ada pembelinya," akunya.

Sementara Koordinator Agro Solution Jawa Timur, NTB dan NTT, Supriyadi mengatakan, bahwa PT Pupuk Kaltim berkali-kali melakukan demplot dan hasilnya memang meningkat.

Agro Solution ini kata dia, melibatkan berbagai pihak. Terdiri Pupuk Kaltim, distributor, perbankan, Dinas Pertanian, offtaker, dan untuk asuransi pertaniannya ada Jasindo.

Sejauh ini di Bondowoso yang menggunakan pupuk non subsidi sekitar 100 hektar. Tentu penggunaan pupuknya harus sesuai, tidak boleh berlebihan. "Kalau menggunakan nonsubsidi, ada perbedaan dan meningkat 40 persen lebih," terang pria asli Lawang ini.

Ke depan kata dia, yang perlu ditingkatkan adalah mengubah mindset petani agar tidak ketergantungan pada pupuk bersubsidi. Salah satunya melalui demplot Agro Solution.

"Petani itu pakai ilmu mata, apa yang dilihat itu yang ditiru. Kami dengan satributor juga bersama-sama melakukan temu tani untuk edukasi," tegasnya.

Hadir dalam panen raya di demplot Agro Solution Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso tersebut, Plt Kepala Dinas Pertanian Bondowoso, Hendri Widotono, Direktur CV AKM Sindhy, PPL, sejumlah petani dari dua Poktan, dan sejumlah pihak terkait lainnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya