SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Perjuangan PCNU Bondowoso Perangi Penyebaran Covid-19

Bahrullah - 26 October 2020 | 18:10 - Dibaca 2.07k kali
Kesehatan Perjuangan PCNU Bondowoso Perangi Penyebaran Covid-19
Apel Satgas NU Peduli Covid-19 di depan kantor PCNU Bondowoso (foto Bahrullah/Suaraindonesia.co.id)

BONDOWOSO- Bencana pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020 lalu hingga saat ini membawa dampak serius bagi masyarakat secara luas. 

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tak terkecuali organisasi masyarakat pun juga ikut membantu agar negara kembali normal.

     


    


Satuan Tugas (Satgas) NU Bondowoso Peduli Covid-19.



Seperti yang dilakukan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mulai dari aktivitas keagamaan, sosial, hingga pendidikan jadi perhatian serius para pejuang dibawah naungan NU.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan, PCNU Bondowoso telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) NU Peduli Covid-19. Satgas ini dibentuk sebagai respon atas persoalan baru yang menimpa bangsa Indonesia, yakni pandemi virus corona atau Covid-19.

Seluruh unsur dan elemen NU bergerak bersama untuk ikut berperan membantu pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19, khususnya di seluruh wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

      


     



“Keberadaan Satgas untuk menjaga dan memberantas virus Corona,” kata Ketua Tim Satgas NU Peduli Covid-19, H. Untung Kuzairi kepada media Suara Indonesia, Senin (26/10/2020).

Hampir setiap hari mereka sudah melakukan penyemprotan disinfektan baik di tempat-tempat fasilitas umum hingga di lingkup pesantren serta tempat yang rawan penyebaran Covid-19, upaya itu terus- menerus digencarkan sejak awal kemunculan covid-19.

"Kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun PMI agar siap siaga dalam melayani penyemprotan dan juga melakukan pendampingan kepada masyarakat," tutur pria yang juga Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Bondowoso ini.

Tidak hanya itu, dalam rangka mendukung pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), Satgas Peduli Covid-19 PCNU Bondowoso juga telah menyediakan 2.000 liter desinfektan yang telah habis dibagikan kepada warga yang ingin melakukan penyemprotan secara mandiri di rumahnya.

Desinfektan tersebut sudah habis diberikan kepada masyarakat dan sudah disemprotkan ke tempat-tempat ibadah, fasilitas umum, lembaga sekolah, dan fasilitas umum lainya.

Pada sektor keagamaan, NU Bondowoso mendukung pemerintah adanya larangan kegiatan keramaian yang mengumpulkan massa, seperti pengajian umum untuk sementara waktu. Hingga pandemi Covid-19 benar-benar berakhir.

"Karena saat kondisi penyebaran virus Corona tidak terkendali, maka kegiatan yang berpotensi menghadirkan banyak massa harus dicegah," tambah H Mas'ud Ali Wakil Ketua PCNU Bondowoso ini.

Dalam pandangannya, dengan mengikuti peraturan yang ada, maka secara otomatis akan berujung kepada kemaslahatan bersama. Bahwa virus tidak terus menyebar, sehingga pada saatnya warga bisa berkegiatan dengan aman.

“Aturan tersebut dikeluarkan tentu saja dengan aneka pertimbangan, sehingga bila dirasa benar-benar bermanfaat bagi warga maka harus diikuti,” ungkapnya.

Juga pada setiap aktivitas keagamaan lainnya, seperti ibadah di masjid, Khotmil Quran menggunakan protokol kesehatan yang ketat, bahkan kebanyakan mengadakan kegiatan secara daring. 

Sedangkan pada lingkup pendidikan, NU Bondowoso rutin telah melakukan sterilisasi terhadap ratusan santri yang pulang menuntut ilmu dari Pondok Pesantren di luar daerah.

Sterilisasi ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), mengingat mereka datang dari luar kota.

“Sebanyak ratusan santri yang kita layani saat pulang dari pondok pesantren masing-masing, baik dari luar maupun dalam kabupaten. Setelah santri datang, kita lakukan cuci tangan, penyemprotan disinfektan di depan kantor PCNU Bondowoso,” katanya.

Bahkan NU Bondowoso beberapa bulan yang lalu mendesak pemerintah kabupaten agar memberikan pelayanan maksimal kepada semua santri yang akan kembali ke Pondok Pesantren masing-masing. Kembalinya santri ke pondok pesantren itu sangat berkaitan dengan tes kesehatan, rapid test, atau keterangan bebas Covid-19 secara gratis.

NU juga keluarkan surat edaran pada seluruh pengasuh Pondok Pesantren serta lembaga Diniyah se-Bondowoso. Mereka diimbau sebisa mungkin untuk tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan massal, yang mengundang berkumpulnya banyak orang dalam satu titik.

Sampai saat ini pun, NU terus mendukung upaya-upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran covid-19. Seperti penerapan protokol kesehatan dengan 3M (Mencuci Tangan dengan Sabu, Menjaga Jarak, Menggunakan Masker).


       



Setiap perjuangan yang dilakukan, NU Bondowoso tidak pernah menghilangkan tradisi, selama pandemi masih ada terus dilakukan permohonan doa kepada kiai, ulama NU agar Bondowoso dan Negara Indonesia ini segera terbebas dari Covid-19.

"Kita juga meminta kepada seluruh warga NU dan masyarakat Bondowoso untuk senantiasa selalu meningkatkan ketakwaan Kepada Allah SWT, serta senantiasa istiqamah mengamalkan amalan-amalan do'a/hizib (seperti qunut nazilah, shalawat burdah, dan lain-lain sebagaimana diajarkan dan dianjurkan oleh para ulama," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya