SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Singkong Langka dan Mahal, Pengusaha Tape di Bondowoso Butuh Perhatian Pemerintah

Bahrullah - 07 March 2022 | 20:03 - Dibaca 2.67k kali
Ekbis Singkong Langka dan Mahal, Pengusaha Tape di Bondowoso Butuh Perhatian Pemerintah
Pengusaha Tape Bondowoso (Foto Istimewa)

BONDOWOSO- Pengusaha tape di Kabupaten Bondowoso mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan singkong. Jika pun ada, harganya sangat mahal.

Persoalan ini membuat para pelaku industri tape membutuhkan perhatian pemerintah daerah, agar ada solusinya.

Zahro Warga Binakal, yang sudah sejak lama menekuni industri tape, mengatakan, harga singkong pada tahun 2021 berkisar Rp.50 ribu sampai Rp.60 ribu, namun saat ini mengalami kenaikan yang cukup tajam.

"Singkong sekarang di tahun 2022 ini melonjak tajam, per kwintal mencapai seharga Rp.300 ribu," kata Zahro pada media, Senin (7/2/2022).

Zahro mengaku, harga singkong dulu sempat murah, sehingga petani singkong hasil panennya dibuat gaplek atau Jeringkeng, sedangkan pohonnya dibuang secara sia-sia.

Sejak tahun 2021 ini mulai langka, sehingga membuat produsen tape kebingungan untuk mendapatkannya.

Dia menyampaikan, setiap produsen tapi dulu untuk mendapatkan singkong sangat mudah sekali, mereka cukup mengambil dari Desa Purnama, Kecamatan Tamanan, Desa Sugar dan di Kecamatan Silo Jember.

Tapi saat ini, lanjut dia, meskipun dicari ke Banyuwangi singkong tetap tidak ada.

Akibat langka dan mahalnya harga singkong kata dia, berdampak pada produksi semakin jarang.

" Insyaallah singkong ini akan ada di bulan puasa, namun tetap dengan harga yang cukup tinggi," imbuhnya.

Dia berharap, agar pemerintah mencarikan solusi agar harga singkong tetap stabil kembali, dan pengusaha terus berproduksi.

" Para produsen tape walau langka dan mahal kami tetap memaksa membelinya, kami bertahan demi untuk bertahan hidup," tutupnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya