SUARA INDONESIA BONDOWOSO

Di Tengah Pandemi Covid-19, Lesbumi Bondowoso Adakan Festival Seni dan Budaya Gunakan Prokes

Bahrullah - 07 November 2021 | 07:11 - Dibaca 145 kali
Budaya Di Tengah Pandemi Covid-19, Lesbumi Bondowoso Adakan Festival Seni dan Budaya Gunakan Prokes
Pagelaran senin dan budaya Lesbumi Bondowoso (Foto Istimewa)

BONDOWOSO - Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bondowoso, menggelar Festival Seni dan Budaya dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di Graha NU, Kelurahan Kota Kulon Bondowoso.

Kegiatan dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2021 tersebut, melibatkan sejumlah pelajar SMP dan SMA di Bumi Ki Ronggo yang pelaksanaanya menerapkan Prokes secara ketat. Seperti, peserta Mengenakan masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan.

Festival yang dikemas dengan nuansa Islami ini, mengkolaborasikan kesenian tradisional seperti kenong, gamelan dengan alat musik modern. Kegiatan itu juga menampilkan musikalisasi puisi dan pencak silat.

Kegiatan yang diawali dengan pembacaan teks Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ya Lal Wathon, ini mengusung tema Kebangkibat Seni dan Budaya Nusantara.

Ketua Lesbumi PCNU Bondowoso, Mukhlis Adi Rangkul mengatakan, festival ini untuk menumbuhkan kembali kesenian dan budaya di tengah-tengah masyarakat yang saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19.

" Seni merupakan kekayaan yang dimiliki bangsa ini. Kesenian dan kebudayaan adalah cara bangsa ini berekspresi," ujarnya," Minggu (7/11/2021).

Lebih lanjut Mukhlis menuturkan, kegiatan ini sebagai awalan kebangkitan seni dan budaya, khususnya di Bondowoso.

" Ini pentas pertama Kepengurusan Lesbumi periode 2021/2026,” imbuhnya.

Dia mengatakan, seni merupakan cara Walisongo melakukan Islamisasi, dan menggabungkan budaya menyatukan bangsa.

Katanya, Sengaja melibatkan pelajar, tujuannya agar generasi milenial di Bondowoso tetap mempertahankan seni dan kebudayaan asli Nusantara.

"Generasi muda harus diajarkan kesenian dan budaya agar mereka tidak lupa asal mereka," kata alumni Pondok Pesantren Manbaul Ulum Bata-Bata Madura itu.

Ke depan kata dia, Lesbumi Bondowoso menginginkan agar generasi muda NU bisa membuat animasi yang khusus menceritakan kebudayaan asli Nusantara.

"Kebudayaan dan kesenian harus digaungkan. Karena kebudayaan kita sudah dijajah," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Bondowoso, Dr Saihan, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Lesbumi yang melibatkan para pelajar, baik yang masih SMP maupun sudah SMA. Menurutnya, ini adalah pintu masuk kepada para pelajar untuk mengenalkan ajaran Islam rahmatan lil alamin, yang diajarkan salafunasshalih.

“Kegiatan ini penuh spirit dan nilai luar biasa. Nuansanya menguatkan kebudayaan Bondowoso. Para pelajar juga bisa dikenalkan dengan ahlussunnah wal jamaah. Apalagi saat ini rawan dengan gerakan-gerakan radikal di kalangan pelajar,” imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Rais Syuriyah PCNU Bondowoso KH Junaidi Mu’thi serta sejumlah pengurus NU, Forkopimda dan sejumlah pihak terkait lainnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya